BAB 13 MANAJEMEN PROYEK
PENTINGNYA MANAJEMEN PROYEK
Sistem
informasi proyek memiliki tingkat kegagalan yang tinggi. Oleh karena itu,
sangat penitng bagi kita unutk mengetahui bagaiman amengelola proyek sistem
infromasi dan mengethaui bagaimana dan mengapa proyek tersebut berhasil atau
gagal.
Proyek Macet dan Kegagalan Sistem
Sebuah
proyek pengembangan sistem tanpa manjemen yang baik, setidaknya akan mengalami
beberapa konsekuensi berikut :
·
Anggaran yangs angat berlebih
·
Penguluran waktu yang tidak diharapkan
·
Kinerja teknis yang kurang dari yang
diharapkan
·
Kegagalan mendapatkan manfaat yang telah
diantisipasi
Sasaran Manjameen proyek
Proyek
adalah serangkainan aktivitas yang berhubungan yang terencana unutk mencapai
sasaran bisnis tertentu. Mamanjemen proyek mengacu pada penerapan pengetahuan,
keahlian, perangkat, dan teknik unutk mencapai sasarna tertentu dalam batasan
anggaran dari waktu yang ditentukan. Cakupan mendefinisikan pekerjaan mana yang
termasuk atau yang tidak termasuk dalam suatau proyek. Waktu adalah jumlah wkatu
yang diperlukan untuk menyelesaikan proyek tersebut. Biaya didasarkan pada
wkatu untuk menyelesaikan prooyek dikalikan dengan biaya sumber daya manusia
yang dipelrukan untuk menyelsaikan royek. Kualitas adalah indikator sebarapa
jauh hasil akhir dari sebuah proyek memenuhi sasaran yang diberikan oleh pihak
manajemen. Resiko mengacyu [ada maslaah potensial yang dapat mengancam
keberhjasilan proyek.
MEMILIH PROYEK
Perusahaan
harus untuk memilih dari kelompok ini proyek2 yang menjanjikan manfaat terbesar
bagi bisnisnya.
Struktur Manajemen untuk Proyek
Sistem Informasi
Figur
di bawah ini membantu memastikan bahwa proyek sistem informasi yang terpenting
diproritaskan. Puncak struktur ini adalah kelompok perancanaan strategis
perushaan dan komite pengendali sistem infromasi. Komite pengandali sistem
informasi adalah kemlompok manajemen senior dengan tanggung jawab mengembangkan
dan mengoperasikan sistem.
Menghubungkan Proyek Sistem dengan
Rencana Bisnis
Untuk
mengidentifikasi proyek2 sistem informasi yang akan memberikan nilai bisnia
paling tinggi, organisasi harus mengambangkan rencana sistem infromasi yang
mendukung rencana bisnis keseluruhannya. Untuk membuat rencana yang efektiv,
perusahaan harus menginventarisi dan mendoklumentasui semua aplikasi sistem informasi
dan komponen infrastruktur TI nya.
Faktor Keberhasilan Kritis
Analisis
strategis, atau faktor penentu keberhasilan, pendekatan berpendapat bahwa
kebutuhan informasi organisasi ditentukan oleh sejumlah kecil faktor penentu
keberhasilan (CSF) dari manajer. Jika tujuan tersebut dapat dicapai,
Keberhasilan perusahaan atau organisasi terjamin (Rockart, 1979; Rockart dan
Treacy, 1982).
Analisis Portofolio
Setelah
naalisis strategis menentukan arah secara keseluruhan dari pengembangan sistem
, analisis portofolio dapat digunakan untuk mengevaluasi proyek proyek yang
sifatnya alternatif. Naalisis protofolio menginventaris semua proyek dan set
sistem infromasi organisasi, termasuk infrastruktur, kontrak outsourching, dan
lisensi.
Model penilaian
Model
penilaian berguna untuk memilih proyek yang perlu memperhitungkan banyak
kriteria. Model penilaian memberi bobot pada berbagai fitur dalam sebuah
sistem, kemudian menghitung total pembobotannya.
MENENTUKAN NILAI BISNIS SISTEM
INFORMASI
Biaya dan Mnfaat Sistem Informasi
Manfaat
berwujud dapat diukur dan diberikan nilai uang. Manfaat tak berwujud seperti
layanan konmsumen yang lebih efisien atrau pengambilan keputusan yang lebih
baik, tidak dpaat diukur langsung tetapi dapat menghasilkan keuntungan
dalanjangka panjang.
Penganggaran Modal untuk Sistem
Infromasi
Model
penganggaran modal adalah satu teknik mengukur nilai investasi dalam proyek
investasi modal berjangka poanjang. Model penganggran modal yang mendasar dalam
mengavaluasi proyek teknologi informasi adalah :
·
Metode pembayran kembali
·
Tingkat pengembalian atas investasi
akuntansi
·
Nilai sekarang bersih
·
Tingkat pengembalian internal
Model
penganggaran modal bergantung pada pengukuran arus kas yang masuk dan keluar
perusahaan.
Pilihan Nyata Model Harga
Beberapa
proyek sistem informasi yang sangat tidak pasti, terutama investasi dalam
infrastruktur TI. Aliran pendapatan masa depan mereka tidak jelas dan mereka
muka biaya tinggi. Jika infrastruktur ditingkatkan ini yang tersedia,
organisasi akan memiliki kemampuan teknologi untuk merespon lebih mudah untuk
masalah masa depan dan peluang. Model nyata pilihan harga (ROPMs) menggunakan
konsep pilihan valuasi dipinjam dari industri keuangan. Sebuah pilihan pada
dasarnya adalah benar, tapi bukan kewajiban, untuk bertindak beberapa waktu ke
depan.
Keterbatasan Model Keuangan
Keputusan
investasi banyak perusahaan ‘sistem informasi tidak memadai mempertimbangkan biaya
dari gangguan organisasi diciptakan oleh baru sistem, seperti biaya untuk
melatih pengguna akhir, dampak yang belajar pengguna kurva untuk sistem baru
terhadap produktivitas, atau manajer perlu waktu menghabiskan mengawasi
perubahan sistem yang berhubungan baru.
MENGELOLA RESIKO PROYEK
Dimensi Risiko Proyek
Tingkat
resiko proyek dipengaruhi oleh ukuran proyek, struktur proyek, dan tingkat
keahlian teknis dan staf sistem informasi dan tim proyek. Walaupun kesulitan
teknologi adalah salah satu faktor resiko dalam proyek sistem informasi,
faktor2 lainnya kebanyakan bersifat organisasional, berkenaan dengan rumitnya
kebutuhan informasinya, cakupan proyeknya, dan sberapa banyak baguian organisasi
yang akan dipengaruhi oleh sistem informasi baru.
Manajemen Perubahan dan Konsep
Implementasi
Pembuatan
sistem yang sukses membutuhkan adanya manajemen perubahan yang cermat.
Konsep Implementasi
Implementasi
adalah semua aktivitasd organisasional yang berhubungan dengan penggunaan,
manajemen, dan rutinisasi dari sebuah inovasi, misalnya sistem informasi baru.
Dalam proses implementasi, analis sistem adalah seorang agen perubahan.
Peran Pengguna Akhir
Partisipasi
pengguna dalam perancangan danm operasi dari sistem informasi membawa beberapa
hasil positif. Hubungan antara pengguna dan spesialis informasi biasanya
menimbulkan masalah untuk upaya implementasi sistem informasi. Pengguna dan
spesialis sistem informasi cenderung mempunyai latar belakang, kepentingan, dan
prioritas yang berbeda.
Dukungan dan Komitmen Manajemen
Apabila
sebuah proyek sistem informasi mendapatkan dukungan dan komitmen manajemen pada
berbagai tingkatan, ini akan cenderunbg dipahami positif baik oleh pengguna
maupun oleh staf layanan informasi tersebut.
Tantangan Manajemen Perubahan unutk
Rekayasa Ulang Proses Bisnis, Aplikasi Perusahaan, serta merger dan akuisisi
Dengan
adanya tantangan inovasi dan impelemntasi, bukan hal mengejutkan jika kita
menjumpai tingkat kegagaglan yang sangat tinggi dalam banyak aplikasi
perusahaan dan proyek rekaysa ulang proses bisnis, atau rekaysa ulang proses
bisnis (BPR) yang secara khusus membutuhkanm perubahan orgabisasional yang
k=ekstensif dan mungkin mengharuskan penggantian teknologi dan sistem warisan
yang lama, yang sudah sangat mengakar dalam banyak proses bisnis yang saling
berhubungan.
Mengandalikan Faktor Resiko
Tidak
semua aspek dari proses implementasi dapat dikendalikan atau direncanakan
dengan mudah. Namun, antisipasi masalah yang berpotensi muncul satt implemtasi
dan menerapkan strategi korektif yang tepat dapat meningktkan peluang
keberhasilan proyek sistem.
Menghadapai Kerumitan Teknis
Perangkat
integrasi internal sangat membantu dalam mengerjakan proyek-proyek dengan
teknolgi yang rumit dan menantang.
Mengelola Kompleksitas Teknis
Proyek
dengan teknologi menantang dan kompleks bagi pengguna untuk menguasai manfaat
dari alat integrasi internal. Keberhasilan proyek tersebut tergantung pada
bagaimana juga kompleksitas teknis mereka dapat dikelola. Pemimpin proyek
membutuhkan keduanya pengalaman teknis dan administrasi yang berat. Mereka
harus mampu mengantisipasi masalah dan mengembangkan hubungan kerja yang halus
antara didominasi tim teknis.
Perencanaan formal dan Pengendalian
Peralatan
Dua
metode yang paling umum digunakan untuk mendokumentasikan rencana proyek yang
grafik Gantt dan grafik PERT. Sebuah Gantt kegiatan grafik daftar proyek dan
mereka yang sesuai tanggal mulai dan selesai. The Gantt chart visual mewakili
waktu dan
durasi tugas yang berbeda dalam proyek pengembangan serta manusia mereka
kebutuhan sumber daya . Ini menunjukkan setiap tugas sebagai bar horisontal
panjang yang sebanding dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Meskipun grafik Gantt menunjukkan ketika kegiatan proyek dimulai dan berakhir, mereka tidak
menggambarkan dependensi tugas, bagaimana satu tugas yang terpengaruh jika yang lain adalah di belakang jadwal, atau bagaimana tugas harus dipesan.
durasi tugas yang berbeda dalam proyek pengembangan serta manusia mereka
kebutuhan sumber daya . Ini menunjukkan setiap tugas sebagai bar horisontal
panjang yang sebanding dengan waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikannya.
Meskipun grafik Gantt menunjukkan ketika kegiatan proyek dimulai dan berakhir, mereka tidak
menggambarkan dependensi tugas, bagaimana satu tugas yang terpengaruh jika yang lain adalah di belakang jadwal, atau bagaimana tugas harus dipesan.
MERANCANG UNTUK ORGANISASI
Karena
tujuan dari sistem baru adalah untuk meningkatkan kinerja organisasi,
proyek sistem informasi harus secara eksplisit mengatasi cara di mana organisasi akan berubah ketika sistem baru dipasang, termasuk pemasangan intranet, extranet, dan aplikasi Web. Selain prosedural perubahan, transformasi dalam fungsi pekerjaan, struktur organisasi, kekuatan
hubungan, dan lingkungan kerja harus direncanakan secara hati-hati.
proyek sistem informasi harus secara eksplisit mengatasi cara di mana organisasi akan berubah ketika sistem baru dipasang, termasuk pemasangan intranet, extranet, dan aplikasi Web. Selain prosedural perubahan, transformasi dalam fungsi pekerjaan, struktur organisasi, kekuatan
hubungan, dan lingkungan kerja harus direncanakan secara hati-hati.
Desain sociotechnical
Salah
satu cara untuk mengatasi masalah manusia dan organisasi adalah untuk menggabungkan
praktek desain sociotechnical ke proyek-proyek sistem informasi. desainer
mengatur set sebagainya terpisah dari solusi desain teknis dan sosial.
PROYEK ALAT SOFTWARE MANAJEMEN
Perangkat
lunak komersial yang mengotomatisasi banyak aspek manajemen proyek
memudahkan proses manajemen proyek. Perangkat lunak manajemen proyek
biasanya memiliki kemampuan untuk mendefinisikan dan memesan tugas, menetapkan
sumber daya untuk tugas-tugas, membangun awal dan akhir tanggal untuk tugas, pelacakan
kemajuan, dan memfasilitasi modifikasi tugas dan sumber daya. Banyak mengotomatisasi
penciptaan Gantt dan PERT grafik. Beberapa alat-alat ini adalah program canggih besar untuk mengelola sangat besar proyek, kelompok kerja tersebar, dan fungsi perusahaan. Alat high-end ini dapat mengelola jumlah yang sangat besar dari tugas dan kegiatan dan hubungan yang kompleks.
memudahkan proses manajemen proyek. Perangkat lunak manajemen proyek
biasanya memiliki kemampuan untuk mendefinisikan dan memesan tugas, menetapkan
sumber daya untuk tugas-tugas, membangun awal dan akhir tanggal untuk tugas, pelacakan
kemajuan, dan memfasilitasi modifikasi tugas dan sumber daya. Banyak mengotomatisasi
penciptaan Gantt dan PERT grafik. Beberapa alat-alat ini adalah program canggih besar untuk mengelola sangat besar proyek, kelompok kerja tersebar, dan fungsi perusahaan. Alat high-end ini dapat mengelola jumlah yang sangat besar dari tugas dan kegiatan dan hubungan yang kompleks.
DAFTAR PUSTAKA
1. http://nitarizkaamalia.blog.upi.edu/2015/11/09/chapter-14-manajemen-proyek/
2. Laudon,
Kenneth C dan Jane P. Laudon. 2014. Management Information System : Managing
The Digital Firm Edition 12th. Salemba.
Komentar
Posting Komentar